Hong Kong adalah sebuah wilayah semimerdeka yang untuk saat ini masih menjadi bagian dari negara Tiongkok. Pun begitu, sejak tahun 1997, Hong Kong Special Administrative Region (Daerah Administratif Khusus Hong Kong) bisa dikatakan mulai berdiri sendiri dengan status satu negara dua sistem. Artinya, meski berada di dalam wilayah negara Tiongkok, Hong Kong memiliki dan menjalankan sistem yang berbeda dan tidak terikat dengan Tiongkok. Termasuk sistem pemerintahan dan juga sistem ekonomi. Hanya sistem pertahanan saja yang masih berada di bawah Tiongkok, sehingga Hong Kong tidak memiliki tentara sendiri.
Lokasinya yang bersebelahan dengan Tiongkok membuat wilayah Hong Kong menjadi sebuah surga belanja tersendiri. Ditunjang dengan mayoritas penduduk yang mampu berbahasa Inggris, membuatnya jadi lebih ramah wisatawan ketimbang Tiongkok. Terlebih yang berasal dari Indonesia. Tidak hanya sebagai turis dan TKI, warga negara Indonesia yang mencari keberuntungan dengan membuka usaha di sana pun tidak sedikit jumlahnya. Mulai dari berjualan nasi bungkus hingga membuka warung kelontong di pasar. Jadi jangan heran kalau terdengar orang bercakap bahasa Jawa saat blusukan di sana. Saya yang sudah sengaja memilih aktivitas se-anti-mainstream mungkin di Dragon’s Back saja masih ketemu emak-emak yang asik ngevlog pakai bahasa Ngapak kok 😀
Balik lagi ke masalah turis, seperti kebanyakan negara lainnya, kita akan diminta untuk mengisi kartu kedatangan alias arrival card saat memasuki wilayah Hong Kong. Dan sama seperti kebanyakan negara lainnya, kesalahan atau kekurangan mengisi kartu ini dapat berujung pada masalah di imigrasi. Minim ditanya-tanya (baca: diinterogasi) oleh petugas. Atau yang apes, digelandang ke ruangan khusus.
Bagi TreplingLopers yang berniat untuk berkunjung ke Hong Kong, berikut ini tata cara mengisi kartu kedatangan imigrasi Hong Kong.
Atau perhatikan tabel di bawah ini untuk lebih jelasnya.
Kolom Isian | Yang Ditulis |
---|---|
Family Name | Nama Belakang |
Given Name | Nama Depan |
Sex | Jenis Kelamin |
Travel Document No. | Nomer Paspor |
Place and Date of Issue | Tempat dan Tanggal Terbit Paspor |
Naturality | Kewarganegaraan |
Date of Birth | Tanggal Lahir, format: tanggal / bulan / tahun |
Place of Birth | Tempat Lahir |
Address in Hong Kong | Nama Hotel / Alamat Menginap di Hong Kong |
Home Address | Alamat Rumah |
Flight No. / Ships Name | Nomer Penerbangan / Nama Kapal |
From | Titik Keberangkatan Sebelumnya |
Signature of Traveller | Tanda Tangan |
Untuk Sex isi dengan Male (Pria) atau Female (Wanita), bukan Yes atau No ya, hehehe.
Untuk Address in Hong Kong, kita bisa mengisi dengan nama hotelnya saja (jika terkenal). Lebih baik jika menulis sekaligus alamatnya dengan lengkap, terutama bagi yang menginap di hotel tidak berbintang atau memesan kamar melalui AirBNB.
Untuk Flight No. / Ships Name, jika kita datang dengan menggunakan pesawat, isi dengan nomer penerbangan maskapai. Sedang bila datang dengan menggunakan kapal (misalnya dari Macau), isi dengan nama kapalnya. Contoh: GA123 atau Cotai Water Jet.
Untuk From diisi dengan kota keberangkatan (sebelum tiba di Hong Kong). Jika teman-teman berangkat ke Hong Kong dari Surabaya namun transit di Jakarta misalnya, maka From diisi dengan Jakarta. Namun jika misalnya menggunakan penerbangan langsung dari Surabaya, maka ditulisnya adalah Surabaya. Isian ini harus sesuai dengan titik keberangkatan rute dari nomer penerbangan atau kapal yang ditulis diisian sebelumnya.
Lembar arrival card ini nantinya akan diserahkan kepada kita dan akan diminta kembali pada saat kita keluar dari wilayah Hong Kong. Jaga baik-baik karena jika hilang maka urusannya bakal panjang, karena dianggap sebagai pendatang ilegal.
Jika kehilangan kartu kedatangan imigrasi, kita bisa mengurusnya di Extension Section Immigration Department, 5/F Immigration Tower, 7 Gloucester Road, Wan Chai, secara gratis.
Selain lembaran arrival card, petugas imigrasi juga akan memberikan lembaran kecil yang berisi nama kita, tanggal kedatangan, dan batas waktu berada di Hong Kong. Meski tidak wajib ditunjukkan pada saat keluar, tapi kertas kecil ini juga jangan sampai hilang karena ada kemungkinan untuk diminta sewaktu-waktu. Pengalaman saya, pada saat masuk ke Hong Kong melalui Macau, orang lain tidak diminta untuk menunjukkan kertas kecil tersebut, tapi saya sendiri diminta. Mungkin dicurigai bakal jadi TKI karena tidak ada tampang penjudi, hehehe.
Oh ya, halaman paspor kita tidak akan distempel yah, baik pada saat masuk maupun keluar Hong Kong. Rugi rugi deh buat yang hobi ngumpulin stempel, hehehe.
Selamat jalan-jalan dan berbelanja di Hong Kong!
mas kira” sampai habis brapa juta klo sendiri kesana
Sori baru sempat bales. Kalo sendiri sepertinya lumayan sih budgetnya. Bakal banyak habis di makanannya. Harganya relatif mahal (kisaran 70-100 ribu per porsi), tapi memang porsinya besar. Bahkan ada yg bisa untuk 3 orang. Jauh lebih hemat kalau ada temen jalan.
Untuk penginapan rata-rata agak mahal. Tapi kalau beruntung masih bisa dapet yang harganya 200-300 ribuan. Ini dah yang minimalis sih kamar dan fasilitasnya, hehehe. Lagi-lagi bakal lebih hemat kalau pergi bareng temen dan cari kamar apartemen di AirBNB.
Mas,,,klo kita dari taiwan mampir di hongkong syaratnya apa saja?mau liburan sebelum ke indonesia
Mas, kalau sya ke hongkong dari jakarta tapi transit dlu di kuala lumpur berarti di kartu kedatangan di from saya nulisnya kuala lumpur dong ? Atau jakarta ?
Kak, kalau Kita Pengen pergi liburan ke Hongkong terus belum bisa bahasa Inggris apakah akan jadi masalah di imigrasinya..
2x ke hong kong petugas imigrasinya gak pernah tanya2 sih