“Dendam Kesuma” adalah film hantu alias film horor asal negeri Malaysia yang disutradarai sekaligus dibintangi sendiri oleh Jefri Jefrizal.
Dalam debutnya di kedua profesi tersebut, Jefri menggandeng aktris Bella Paloma sebagai lawan mainnya.
Sesuai judulnya, temanya tentang seseorang yang terbakar dendam kesumat sehingga membuat dirinya sengsara.
Lantas seperti apakah cerita selengkapnya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Dendam Kesuma beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
poster film dendam kesuma
Hadri stres dan harus pindah ke rumah ibu mertuanya, yang membuatnya semakin stres.
Istrinya Meena mencoba membuatnya menjadi lebih religius, tetapi tidak berhasil.
Suasana semakin mencekam di dalam rumah.
Tanggal Rilis: 4 November 2021
Durasi: 1 jam 30 menit
Sutradara: Jefri Jefrizal
Produser: Edward Chong, Jefri Jefrizal
Penulis Naskah: Haliza Khalili, Nor Nadira Hassan
Produksi: Richplus Media
Distribusi: –
Negara: Malaysia
Pemain: Jefri Jefrizal, Bella Paloma, Marisa Ezureen, Haliza Khalili, Nazreen Putra
Sinopsis / Alur Cerita Dendam Kesuma
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Pasangan suami istri Hadri (diperankan oleh Jefri Jefrizal) dan Meena (diperankan oleh Bella Paloma) telah dikaruniai dua orang anak. Yaitu Ali (diperankan oleh Nazreen Putra) dan Suri (diperankan oleh Marissa Ezureen).
Hadri acap mengalami halusinasi dan mendengar suara-suara gaib. Hal itu membuatnya selalu murung dan lebih banyak berdiam diri.
cuplikan film dendam kesuma
Meena mengingatkan agar Hadri mau mendekatkan diri pada Tuhan. Namun Hadri menolak mentah-mentah.
Sementara itu, Suri merasa kesepian karena yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Hanya sang nenek, Kesuma (diperankan oleh Haliza Khalili), ibu Meena, yang selalu datang menghiburnya. Anehnya, Kesuma berpesan pada Suri agar tidak memberitahukan pada yang lain mengenai kehadirannya.
Nenek juga meminta agar Suri menjaga tusuk konde miliknya.
Terungkap bahwa Kesuma sebenarnya sudah meninggal. Yang berulangkali berinteraksi dengan Suri adalah hantunya.
Hadri dan keluarganya sendiri saat ini tinggal di rumah Kesuma.
Semakin lama, Kesuma semakin intens melakukan gangguannya.
Ia bahkan sempat masuk ke dalam tubuh Suri dan nyaris membunuh Ali.
Meena yang berusaha mengusir Kesuma dari tubuh Suri justru dituduh Hadri hendak melukai Suri.
Kendati demikian, Hadri sebenarnya tahu bahwa yang saat itu ada dalam tubuh Suri adalah Kesuma.
Hadri tampaknya menyembunyikan rahasia tentang Kesuma yang tidak ingin diketahui oleh yang lain.
Tidak tahan terus-terusan diteror, Hadri akhirnya kembali taat beribadah.
mulai bertobat
Seiring dengan dirinya yang tidak lagi stres, ganti Meena dan Suri yang diteror tanpa henti oleh arwah Kesuma.
Ia menyatakan berencana untuk merebut kebahagiaan Hadri dan keluarganya.
Sikap Meena kini menyerupai sikap Hadri sebelumnya. Murung, tidak banyak bicara, dan jauh dari ibadah.
Tidak jauh berbeda dengan Suri. Selalu menyendiri untuk bermain dengan neneknya.
Plus auto marah marah apabila diminta berhenti bermain oleh ayahnya.
Suri juga mencoret-coret lukisan karya Ali. Yang membuat hubungannya dengan Ali ikut renggang.
Kesuma muncul di hadapan Meena. Ia mengatakan bahwa semua adalah salah Meena.
Sudah tidak tahan diteror, Meena sempat berupaya untuk bunuh diri. Namun berhasil dicegah adalah Hadri.
Meena akhirnya mengungkap bahwa dulunya ayah Hadri dan Kesuma sebenarnya saling mencinta.
Hubungan mereka ditikung oleh Cempaka, ibu Hadri, yang merupakan sahabat baik Kesuma.
kisah cinta berujung duka di masa lalu
Cempaka membocorkan rahasia bahwa Kesuma menggunakan susuk untuk membuat Hadri meninggalkan Kesuma.
Sejak itu Kesuma pun bersumpah untuk merusak kebahagian seluruh keturunan Cempaka. Termasuk Hadri dan keluarganya.
Ali diserang Suri hingga terluka.
Saat Hadri membawa Ali ke klinik untuk diobati, giliran Meena yang diteror oleh Kesuma dan Suri hingga tak sadarkan diri.
Walau tidak terjadi sesuatu yang lebih parah dari itu, malam harinya teror terhadap keluarga Hadri terus berlanjut.
Di saat bersamaan Hadri, Meena, dan Ali melihat Suri di tiga tempat sekaligus. Di ayunan halaman belakang, di kamar Suri, serta di kamar Ali.
Sebagai kepala keluarga, Hadri meminta Meena dan Ali untuk menunggu di ruang tengah sementara ia menghampiri ketiga Suri tersebut satu per satu.
Beberapa saat kemudian, karena Hadri tidak kunjung kembali, Meena mengecek ke kamar.
Suri ternyata sudah tidak ada di kamar Ali maupun kamar Suri. Hanya ada Hadri yang tengah sholat dengan khusyuk di kamar Ali.
Bersama Ali, Meena lantas pergi ke halaman belakang untuk mencari Suri. Sosoknya rupanya juga sudah tidak ada di ayunan.
Sebaliknya, terdapat serakan bunga melati di bawah ayunan tersebut.
Meena lalu memerintahkan Ali untuk masuk dan membaca Al Qur’an.
Belum apa-apa ia sudah diganggu oleh Kesuma dan Suri.
Pun begitu, ketika Hadri dan Meena datang ke tempat Ali berada, baik Kesuma maupun Suri menghilang.
Meena menyarankan agar mereka meminta pertolongan pada orang lain.
Hadri menolak. Ia yakin mereka bisa melewati semuanya asalkan mau berusaha dan berserah diri pada Tuhan.
Hadri, Meena, dan Ali lalu melanjutkan malam dengan terus melantunkan ayat suci Al Qur’an dan berdzikir.
lawan hantu dengan ibadah
Kesuma dan Suri muncul lalu pergi ke halaman belakang. Hadri, Meena, dan Ali bergegas menyusulnya.
Di hadapan mereka, tusuk konde Kesuma yang dibawa Hadri tiba-tiba terjatuh.
Kesuma langsung ketakutan melihat tusuk konde tersebut.
Meyakini kunci mengusir arwah Kesuma adalah tusuk konde tersebut, Hadri lantas berdoa dan menancapkan tusuk konde tersebut ke tanah.
Kesuma pun menghilang setelahnya.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Dendam Kesuma.
Yang membosankan, menjemukan, dan bikin kesal sendiri saat menontonnya.
Pilihan menggunakan deretan aktor aktris yang belum berpengalaman terlihat jelas dengan betapa amatirnya mereka beradu peran. Tampak dibuat-buat dan jauh dari kata natural.
Demikian pula dengan cerita, dialog, dan proses penggarapannya. Yang banyak dibumbui oleh kejanggalan dan hal tidak masuk logika.
Paling ngakak adalah saat Meena terlihat memakai mukena dalam keadaan terbalik. Namun sesaat kemudian mukenanya sudah kembali normal.
jurus benerin mukena secepat kilat
Bukannya sukses menghibur penonton. Film “Dendam Kesuma” ini justru sukses membuat saya yang menonton menjadi dendam pada orang-orang yang terlibat dalam pembuatannya.
Untuk saat ini, film “Dendam Kesuma” ini belum bisa ditonton secara streaming melalui layanan apapun. Silahkan cek JustWatch untuk tahu update terbaru.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
