Rencana ke Thailand di bulan Oktober mendatang membuat saya menghitung biaya transportasi MRT dan LRT di Singapura.
Loh kok bisa?
Iya, karena penerbangan yang saya pilih, menggunakan maskapai Scoot yang merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines, melakukan layover alias transit di negara tersebut selama 18 jam.
Maklum. Demi mengejar tiket berbiaya murah, terpaksa sedikit mengorbankan kenyamanan direct flight.
Tapi tak apa. Menghabiskan satu malam di negeri Singa jelas bukan hal yang membosankan.
Tanpa perlu keluar imigrasi pun kita sudah bisa puas bersenang-senang di dalam Changi International Airport.
Banyak fasilitas dan atraksi di bandar udara tersebut. Baik yang berbayar maupun yang gratisan.
Namun berhubung ada beberapa tempat yang sejak lama ingin saya kunjungi, melancong selama beberapa jam jadi pilihan yang diambil. Bukan tur ke pulau kecil pastinya.
Yang kemudian bikin overthinking adalah perlu tidaknya menggunakan kartu Singapore Tourist Pass (STP).
Nanti akan kita bahas lebih detil mengenai kartu prabayar tersebut di artikel terpisah.
Pada intinya, kartu tersebut memudahkan kita dalam menggunakan berbagai moda transportasi di Singapura. Mulai dari bus, MRT (Mass Rapid Transit), dan LRT (Light Rapid Transit).
Selain lebih praktis, STP juga memungkinkan penggunaan secara TIDAK TERBATAS dalam durasi tertentu.
Jauh lebih hemat apabila kita berencana untuk banyak berpindah tempat.
Nah, sebagai backpacker kere, selisih uang sekecil apapun sangat berpengaruh. Lumayan kalau bisa dialokasikan untuk keperluan lain.
Perlu jadinya, terutama bagi saya, untuk memastikan apakah total biaya transportasi yang saya lakukan selama kunjungan singkat di sana bakal melebihi biaya pembelian kartu Singapore Tourist Pass atau tidak.
Yaitu S$10 untuk kartu berdurasi 1 hari.
Ini yang kemudian berujung ke proses menghitung biaya transportasi, khususnya MRT dan LRT, di Singapura.
kereta mrt di singapura
Sekedar informasi, untuk bus saat ini belum bisa dihitung dengan pasti. Hanya ada perkiraan biaya per km-nya.
bus di singapura
Sekilas MRT / LRT di Singapura
MRT adalah tulang punggung transportasi di Singapura. Kereta menjadi sistem utamanya.
Sejak dibuka pada tahun 1987, kini sistem angkutan cepat tersebut sudah bisa menyentuh hampir seluruh bagian negara tersebut.
Ditambah lagi dengan bus yang menjangkau pelosok-pelosok kota.
Saat ini terdapat 6 jalur MRT. Yaitu jalur North South / NS (25 stasiun), East West / EW (32 stasiun), North East / NE (16 stasiun), Circle (30 stasiun), Downtown (34 stasiun), dan Thomson.
Untuk dua yang disebut terakhir sebagian masih dalam tahap pengembangan.
peta mrt lrt singapura
Cara Menghitung Biaya Transportasi
Penghitungan biaya MRT, termasuk jarak dan waktu tempuh, bisa dilakukan di situs resmi MRT.SG.
Berikut langkah-langkahnya:
Buka halaman MRT/LRT Fare Calculator (https://mrt.sg/fare).
tampilan situs mrt sg
Pada bagian From, pilih stasiun awal keberangkatan. Sedang pada bagian To, pilih stasiun akhir atau tujuan.
Sebagai contoh, di sini saya memasukkan Changi Airports dan Marina Bay sebagai rute perjalanan yang ingin saya hitung biayanya.
masukkan stasiun awal dan tujuan
Klik tombol Calculate Fare jika sudah.
Tunggu beberapa saat. Hasilnya nanti akan muncul di bagian bawah peta seperti pada gambar berikut.
contoh hasil penghitungan biaya transportasi mrt
Di sini kita bisa melihat berapa lama perjalanan tersebut ditempuh dan berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila membayar menggunakan kartu maupun membeli tiket per perjalanan di mesin penjual tiket otomatis.
Untuk contoh kasus perjalanan yang saya hitung di atas, biayanya adalah S$1.91 (kartu) dan S$2.7 (tiket).
Selain biaya, kita juga diberi informasi panduan rute yang harus diambil.
contoh rute perjalanan
Dari petunjuk di atas, kita diminta untuk mengambil kereta jalur East West Line di bandara Changi. Sampai di stasiun City Hall, kita berpindah kereta jalur North South Line yang menuju Marina South Pier.
Nah, cukup mudah, bukan?
Kita tinggal menjumlahkan saja seluruh rute perjalanan yang sudah kita rencanakan sebelum akhirnya memutuskan bakal menggunakan kartu EZ-Link (dan sejenisnya) atau tidak.
Penutup
Seperti sudah disebutkan di atas, hitung menghitung biaya transportasi MRT maupun LRT di Singapura ini dikhususkan bagi yang traveler ketat masalah budget saja.
Yang tidak keberatan rugi beberapa dolar sih bisa skip. Langsung beli yang diinginkan tanpa perlu dikalkulasi kebutuhannya.
By the way, setelah bersusah payah membuat itinerari dan melakukan penghitungan biaya transport, saya malah menemukan DUA kartu EZ-Link lama yang masih ada dananya.
Tidak hanya cukup untuk berjalan-jalan. Melainkan juga untuk jajan.
Ada satu dalam kondisi kadaluwarsa. Tapi nanti bisa diurus. Entah itu ditukarkan dengan kartu baru atau diambil dananya.
Sepertinya hal lain yang harus dilakukan sebelum bepergian ke Singapura adalah memastikan kita masih memiliki kartu EZ-Link atau tidak. Jangan langsung menghitung biaya transportasi seperti saya, hehehe.
