Itinerary / Jalan · June 18, 2016 1

6 Tempat Wisata Alam di Surabaya

Surabaya memang kota metropolitan, kedua terbesar di Indonesia setelah ibukota Jakarta. Perkantoran di dalam gedung-gedung bertingkat yang menjulang di angkasa serta mall atau pusat perbelanjaan tidak awam ditemukan. Tapi bukan berarti keindahan alamnya tidak terjaga. Apalagi sejak Tri Rismaharini, atau lebih akrab dipanggil Risma, menjabat sebagai walikota. Wanita yang pernah terpilih menjadi Major of The Month (versi CityMajors) ini berhasil mengubah berbagai sudut kota yang terbengkalai menjadi taman-taman yang hijau, segar, dan menjadi alternatif tempat wisata alam di Surabaya, baik bagi penduduk kota sendiri maupun tamu atau wisatawan yang sedang berkunjung.

Namun kali ini kita tidak akan membahas mengenai taman, melainkan deretan 6 tempat wisata alam di Surabaya yang bisa TreplingLopers datangi, lengkap beserta usulan itinerarynya apabila teman-teman ingin mampir ke semua tempat ini sekaligus dalam satu waktu. Yuk disimak.

1. Kebun Binatang Surabaya (KBS)

logo_kbs

Pernah menyandang predikat sebagai kebun binatang terlengkap di Asia Tenggara, KBS yang berlogo komodo ini tidak hanya menyajikan lebih dari 350 spesies satwa, melainkan juga tempat untuk bersantai bersama keluarga sembari menikmati rindangnya pepohonan dan angin yang bertiup semilir. Aneka mamalia, reptil, ikan, binatang buas, hingga ular dapat ditemui di sini. Juga ada area bermain dan mengenal satwa untuk anak-anak.

Sayangnya, sejak beberapa tahun terakhir kebun binatang Surabaya tidak memiliki manajemen yang layak. Banyak binatang yang tidak mendapat perlakuan yang layak, seperti konsumsi makanan yang tidak sesuai jatahnya atau tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, hingga perawatan terhadap penyakit yang tidak memadai. Saya juga pernah melihat sendiri bagaimana binatang-binatang buas di sana hanya diberi makan sayuran! Akibatnya, banyak binatang yang mati, termasuk juga binatang-binatang langka koleksi KBS, seperti Harimau Sumatera, Singa Afrika, Walabi, Komodo, Anak Babirusa, Rusa Bawean dan Buaya. Puncaknya, The Jakarta Post sampai-sampai memberi julukan KBS sebagai “Kebun Binatang Maut”.

Meski belum sempat berkunjung lagi ke KBS dalam jangka waktu 3 tahun terakhir, dengan sudah semakin jarangnya keluhan dari masyarakat maupun aktivis hewan terhadapnya, ada kemungkinan kebun binatang ini telah berbenah. Yang jelas, di hari libur tempat ini tetap ramai dikunjungi. Jadi, jika TreplingLopers berniat untuk ke sana, hindari tanggal merah atau waktu libur sekolah, ya 🙂

2. Taman Bungkul Surabaya

Dulunya taman bungkul hanyalah sekedar taman luas yang terlihat gersang karena sebenarnya merupakan makam dari mbah Bungkul atau Ki Ageng Supo, salah satu tokoh yang terkenal dalam upaya penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Namun berkat campur tangan bu Risma, kini Taman Bungkul Surabaya berubah menjadi salah satu spot populer bagi warga kota untuk hangout dan sejenak melupakan kepenatan serta kebisingan kota. Tidak hanya mengandalkan tanaman-tanaman yang hijau dan terawat baik, tempat ini juga menyediakan pujasera, taman bermain, BMX dan jogging track, kolam air mancul, fasilitas WiFI gratis, hingga plaza yang acap digunakan sebagai panggung live music. Wajar jika akhirnya taman ini diganjar dengan penghargaan Asian Townscape Award dari PBB sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013. Wow!

Taman Bungkul Surabaya

Taman Bungkul Surabaya

Salah satu cerita yang tidak mungkin dilupakan oleh penduduk Surabaya yang berkaitan dengan taman bungkul adalah ketika sebuah perusahaan es krim membagi-bagikan produknya secara gratis di sana dan mengakibatkan warga berbondong-bondong menuju TKP tanpa mempedulikan lagi langkah mereka. Alhasil, lalu lintas sekitar macet dan banyak tanaman yang rusak parah. Bu Risma yang mengetahui hal tersebut pun marah besar, bahkan sampai membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Kejadian ini sendiri berlangsung pada bulan Mei 2014 lalu, namun pastinya akan selalu diingat oleh arek-arek Suroboyo.

3. Kebun Bibit Bratang

Meski namanya kebun bibit, tapi di tempat ini TreplingLopers bisa leyeh-leyeh dan bersantai menikmati kesejukan kota Surabaya yang pastinya jarang ditemui selain di mall yang ber-AC, hehehe. Mulai dari kolam air mancur, kebun binatang mini, area outbound, taman bermain anak-anak, kolam ikan, hingga perpustakaan bisa ditemui di sini. Laper? Jangan khawatir, ada sentra kuliner di sampingnya, siap memanjakan perut teman-teman dengan aneka kuliner khas Surabaya. Sekitar 200 meter dari TKP juga baru saja dibangun sentra kuliner baru yang bisa menjadi alternatif makan-makan cantik.

Untuk masuk ke dalam Kebun Binatang Surabaya tidak dikenai biaya alias gratis. Tapi harap perhatikan jam operasinya, yaitu mulai jam 7 pagi hingga 5 sore, agar TreplingLopers tidak terkunci di dalam bersama dengan rusa, merak, kancil, dan kelinci, hehehe. Oh ya, pada pagi hari biasanya tempat ini menjadi destinasi outbound anak-anak sekolah TK, jadi kalau pengen menikmati hembusan angin dengan tenang bisa pilih waktu agak siang atau sore.

4. Kebun Bibit Wonorejo

Animo masyarakat Surabaya yang cukup tinggi terhadap Kebun Bibit Bratang membuat pemkot memutuskan untuk mengembangkan Kebun Bibit Wonorejo menjadi tempat wisata alam yang sama. Pada saat saya berkunjung ke sana tempat ini masih berbenah alias belum benar-benar siap seperti Kebun Bibit Bratang. Tapi jangan khawatir, untuk fasilitas-fasilitas umum sudah layak digunakan kok. Juga sudah tersedia taman bermain, sentra kuliner, pendopo untuk cangkruk, serta beberapa fasilitas outbound.

Keunggulan utama dari Kebun Bibit Wonorejo yang tidak dimiliki oleh kakaknya adalah adanya danau buatan yang cukup luas dengan tiga dermaga untuk bersantai sambil meredam kaki atau berfoto selfie ria. Banyak juga yang menggunakan titik tersebut untuk berfoto prewed. Selain di area perumahan mewah, danau buatan memang jarang ada di Surabaya, jadi wajar jika satu poin ini saja sudah banyak membuat warga tertarik untuk datang.

Salah satu dermaga danau

Salah satu dermaga danau

Baca liputan kami mengenai Kebun Bibit Wonorejo ini di https://trepling.xyz/220/wisata-alam-kebun-bibit-wonorejo-surabaya.html.

5. Hutan Bambu Keputih

Alkisah, ada area tempat pembuangan sampah (TPS) yang sudah tidak terpakai lagi di daerah Keputih. Untuk menghilangkan nama buruk yang sudah kadung mencemari area tersebut, maka dibangunlah hutan yang bukan sembarang hutan, melainkan hutan bambu. Memang tidak sekeren hutan bambu Sagano di Arashiyama, Kyoto, Jepang, tapi tetap saja, tempat yang dulunya dijauhi warga karena baunya itu kini justru menjadi jujugan bagi anak muda yang demam berselfie ria dan eksis di sosmed.

Selain hutan bambu keputih, persis di seberang jalan juga terdapat taman sakura. Sayangnya, tempat tersebut masih belum sepenuhnya selesai dibangun, sehingga belum terlalu nyaman untuk dikunjungi. Ada juga sebagian area hutan bambu ekstra di samping taman, kali ini dengan beberapa kursi bambu untuk duduk-duduk santai.

Penampakan Hutan Bambu

Penampakan Hutan Bambu

Baca liputan kami mengenai Hutan Bambu Keputih dan Taman Sakura ini di https://trepling.xyz/205/wisata-alam-hutan-bambu-taman-sakura-keputih-surabaya.html.

6. Ekowisata Mangrove Wonorejo

Dari keenam tempat wisata alam yang ada di daftar, jujur ini adalah satu-satunya yang belum sempat saya datangi. Karena lokasinya terbuka, Ekowisata Mangrove Wonorejo memang sebaiknya dikunjungi pada pagi maupun sore hari. Nah masalah waktu ini yang bikin terus gagal untuk memenuhi cita-cita trepling ke sana. Tempatnya sendiri sudah berdiri dan dibuka untuk umum sejak beberapa tahun lalu, berjarak beberapa kilometer saja dari Kebun Bibit Wonorejo. Sudah ada fasilitas restoran / warung makan, toilet, gazebo, menara pantau, kolam pancing, stand penjual souvenir, dan yang paling menarik jelas adalah kapal boat untuk menyusuri wilayah hutan bakau itu sendiri (biaya Rp 25.000,- / orang, ada minimal kuota untuk berangkat).

Jalan kayu melalui hutan mangrove

Jalan kayu melalui hutan mangrove

Doakan saya semoga bisa segera berkunjung ke Ekowisata Mangrove Wonorejo ini ya, TreplingLopers 🙂 Oh ya, untuk jam bukanya adalah pada jam 08.00 – 16.00 setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari libur.

Sebagai penutup, berikut saran itinerary yang mungkin bisa teman-teman manfaatkan apabila ingin tour berkeliling ke seluruh lokasi wisata alam Surabaya di atas.

Hari 1
WaktuDestinasiKeterangan
07.30Kebun Bibit BratangMemulai perjalanan dengan menghirup udara segar, sarapan pagi, dan bonus tingkah polah anak kecil (jika kebetulan ada acara)
09.00Kebun Binatang SurabayaMasih baru buka, lebih nyaman untuk berjalan melihat-lihat koleksi satwa yang ada
12.00Hutan Bambu KeputihPanas memang, tapi sinar matahari yang masuk dari celah-celah dahan bambu akan memberikan efek yang menarik bagi foto selfie Anda 🙂
13.00Kebun Bibit WonorejoSaatnya beristirahat dengan merendam kaki yang capek di dinginnya air kolam dan menyantap makan siang di sentra kuliner yang ada
14.30Ekowisata Mangrove WonorejoWaktunya berkeliling rawa bakau, berfoto di jembatan kayu, dan menikmati keindahan alam sekitar di menara pantau
16.00Taman Bungkul SurabayaHabiskan sore dan malam dengan bersantai di taman, bersantap malam di pujasera, dan syukur-syukur sedang ada acara live performance. Jangan lupa mampir juga ke salah satu kuliner khas Surabaya, Rawon Kalkulator.

Happy trepling, gaes!