Jalan · July 28, 2022 0

Museum Kamavijitra Bangkok | Bayar Mahal-Mahal Demi Belajar Sejarah Seks di Thailand

Museum Kamavijitra, atau lebih dikenal dengan nama “Kamavijitra: Erotic Art Museum” / “The Art of Love Making”, adalah salah satu museum paling unik sekaligus paling keren yang pernah saya datangi selama ini di mancanegara.

Jika ditanya, saya sendiri bahkan tidak ingat bagaimana saya bisa sampai menemukan keberadaan museum tersebut.

Yang jelas, secara tidak sengaja, lokasinya ternyata tidak terlalu jauh dari hotel tempat saya menginap. Hanya berjarak 2 km saja.

Lalu apa sebenarnya museum Kamavijitra ini? Dimanakah letaknya? Dan bagaimana pengalaman saya saat mengunjungi tempat tersebut?

Simak yuk penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Sekilas Tentang

logo museum kamavijitra

logo museum kamavijitra

Kamavijitra adalah museum yang berisi koleksi benda-benda seni erotis milik Khun Uthaiphun Charuwattanakitti.

Lokasinya terletak di dalam bangunan 38 Mansion. Yang ada di Sukhumvit Soi 38.

Berbandrol 500 baht, total ada 4 lantai yang bisa puas kita jelajahi.

Mulai dari lukisan, patung, hingga diorama.

Semuanya berhubungan dengan cinta dan seksualitas. Khususnya di Thailand.

Menariknya, koleksi tersebut telah dikelompokkan berdasarkan era. Sehingga kita bisa sekaligus belajar sejarah perkembangan dunia seks di negara tersebut.

Bahkan ada pula penjelasan asal muasal kenapa di sana keberadaan transgender bisa diterima dengan baik di masyarakat sampai sekarang.

Untuk menuju tempat ini, kita bisa menggunakan MRT SkyTrain dan turun di stasiun BTS Thong Lor. Keluar melalui Exit 4 lalu lanjut berjalan kaki sejauh kurang lebih 900 meter.

Pengalaman Datang Ke Museum Kamavijitra

Tidak punya banyak referensi sebelumnya mengenai museum ini, saya sempat harus datang tiga kali sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam.

Pasalnya, kunjungan ke Kamavijitra ternyata harus melalui perjanjian terlebih dahulu minimal 1 hari sebelumnya.

Bisa dilakukan melalui telpon, email, Line, WeChat, dan Facebook. Info selengkapnya ada di situs resmi mereka, kamavijitra.com.

Di kunjungan ketiga, mbak mbak resepsionis mansion merasa kasihan dan berinisiatif menelponkan pihak museum untuk memberitahukan adanya pengunjung.

Beberapa waktu kemudian, seorang pria turun dan menyatakan akan menjadi pemandu saya.

Untuk tiket masuk dibayarkan saat itu juga.

Yang cukup melegakan, sang pemandu cukup lancar dalam berbahasa Inggris.

Penjelasannya juga detil. Tidak ala kadarnya hanya gara-gara saya datang seorang diri.

Tapi jangan tanya detil penjelasannya. Jujur saya sudah lupa, hehehe.

Serunya lagi, di ruangan terakhir, saya diberi souvenir gantungan kunci berbentuk alat kelamin pria.

Konon katanya, pada jaman dahulu, orang Thailand acap membawa batu atau kayu yang diukir seperti itu kemana-mana. Berkhasiat untuk memperbesar ukuran plus meningkatkan vitalitas.

Hmmm…

Eniwei, untuk foto, karena hampir seluruh ruangan di museum Kamavijitra memiliki kondisi pencahayaan yang gelap, sedang ponsel saya pada saat itu lumayan kentang, jadi hasil jepretannya banyak yang buram. Harap maklum.

sejarah kisah cinta antar manusia di thailand

sejarah kisah cinta antar manusia di thailand

beberapa koleksi dari museum kamavijitra

beberapa koleksi dari museum kamavijitra

Foto-foto yang lebih jelas bisa ditemui di halaman Facebook mereka.

Penutup

Bosan dengan itinerari yang umum? Atau sekedar ingin mengisi waktu luang di Bangkok dengan asupan edukasi dan informasi yang (mungkin) bermanfaat?

Museum Kamavijitra bisa menjadi alternatif.

Walau harus sedikit merogoh kocek, namun dijamin bakal memberikan sebuah pengalaman yang unik dan menyenangkan.

Sama serunya seperti mengunjungi museum medis Siriraj. Yang mampu memberikan pelajaran hidup tingkat tinggi.

Selamat berjalan-jalan!