Jalan · June 27, 2016 0

Singapore’s Other Island, Travelling Anti Mainstream di Negeri Singa

Singapura, negeri yang berada di pulau kecil di antara deretan kepulauan Indonesia dan Malaysia, sudah terlanjur populer sebagai surga belanja. Apalagi untuk urusan fashion. Gedung mall mewah berisi aneka brand ternama dengan koleksi terbarunya yang beberapa bulan lebih updet jelas menjadi langganan selebriti, sosialita, dan orang-orang yang melek mode dari tanah air. Sehingga tidak heran, tidak banyak aktivitas yang dilakukan wisatawan di sana selain berfoto berlatar patung singa yang ikonik dan Marina Bay (serta berbelanja).

Di balik lebatnya hutan bangunan pencakar langit, sebetulnya ada sisi lain dari Singapura yang masih jarang diketahui dan dikunjungi turis. Yaitu Singapore’s Other Island atau “pulau lain yang ada di Singapura”. Faktanya, negeri ini memang punya beberapa pulau kecil yang hanya berjarak kurang dari sejam dari pelabuhan. Tiga di antara mulai dikembangkan sebagai obyek wisata alternatif dan anti mainstream, yaitu Sister Island, St. John Island, dan Kusu Island.

Nah, di antara ketiga pulau tersebut, kita bisa mengunjungi dua di antaranya melalui paket tur yang disediakan oleh Singapore’s Island Cruise (islandcruise.com.sg). Biayanya adalah S$18 untuk dewasa dan S$12 untuk anak-anak hingga umur 12 tahun. Untuk mengikuti tur ini, kita tinggal langsung datang ke Marina South Pier dan mencari counter mereka di sana. Tahun lalu, saya mendapati counter mereka di dekat toilet, cuma berupa satu meja kecil saja.

Jadwal keberangkatan dapat disimak pada gambar brosur di galeri. Perlu diketahui bahwa rute kapal adalah berputar dari Marina South Pier, St. John Island, Kusu Island, dan kembali lagi ke Marina South Pier. Kita bebas memilih waktu untuk berpindah antar lokasi. Sebagai contoh, pada hari Sabtu, kita bisa memilih berangkat dari pelabuhan menuju St. John Island pada jam 09.00, lalu menuju Kusu Island pada pukul 11.50, dan kembali ke Singapura pada jam 14.15. Yang perlu diperhatikan, jadwal ini TIDAK MENGIKAT dan bisa berubah kapan saja tergantung pihak pengelola (yang sayangnya kita tidak bisa protes karena sudah tercantum di tiket tur). Saya sempat berjam-jam terdampar di St. John Island dan nyaris ketinggalan kereta ke Malaysia gara-gara ada sekelompok pemancing yang men-charter kapal ferry yang saya gunakan.

Untuk pulau St. John sendiri lebih mengarah kepada wisata alam, dengan pantainya yang luas, hutan bakau, dan jembatan buatan yang menuju ke satu pulau lain di sebelahnya (lupa namanya). Pada saat saya ke sana sedang ada sekelompok wanita (dan beberapa orang pria) yang sepertinya sedang merayakan ulang tahun salah satu rekannya. Juga ada penginapan bagi yang ingin merasakan sensasi tinggal di pulau ‘terpencil’. Dan sepertinya kebanyakan bule yang datang ke pulau ini melakukan hal tersebut karena suasana pulau yang tadinya sepi tiba-tiba ramai bermunculan turis yang keluar dari penginapan dengan membawa koper dan ransel pada saat jarum jam mendekati waktu keberangkatan ferry menuju pulau selanjutnya.

Saya belum sempat mengunjungi pulau Kusu (gara-gara insiden di atas) yang dikenal juga dengan nama pulau penyu. Tapi menurut informasi, pulau tersebut terdapat beberapa bangunan unik dan juga patung penyu. Cocok bagi yang gemar selfie dan berfoto ria.

Overall, bagi yang ingin mencari suasana baru di Singapura, tur Singapore’s Other Island ini bisa menjadi pilihan. Hanya saja, dengan jadwal yang tidak bisa diprediksi, sebaiknya atur itinerary teman-teman agar tidak terlalu mepet. Jangan sampai semuanya menjadi kacau hanya gara-gara jadwal ferry mereka yang berubah seenaknya.

P.S.: Tulisan ini, beserta foto-fotonya, sudah di-draft sejak 9 bulan lalu, sehingga untuk watermark foto masih menggunakan logo dan format lama. Cukstaw aja sih, gak penting juga infonya ini, hehehe.